Senin, 18 Januari 2010

Kisah sahabat Rasulallah SAW yang mendidik anaknya dengan pendidikan dan Tarbiyah Rasulallah SAW

Kisah ini adalah kisah Sahabat Rasulallah SAW yang menjadikan pendidikan dan Rasulallah SAW (sekolah Rasulallah SAW) hidup didalam rumah-rumahnya.

Sahabat Rasulallah SAW yang satu ini memang bukan dari salah satu pembesar sahabat tapi beliau adalah sosok sahabat yang tidak menghentikan dakwah dan ajaran Baginda Rasulallah SAW sampai di dirinya, akan tetapi beliau ingin anak cucunya pun terdidik oleh ajaran Baginda Rasulallah SAW dan tidak menjadikan dakwah dan pendidikan Rasulallah SAW terhenti ketika wafatnya Rasulallah SAW akan tetapi dakwah dan pendidikan Rasulallah SAW akan terus mengalir sampai datang padanya ajal.Dan didalam kisah ini semua terjadi setelah wafatnya Rasulallah SAW.

Dengan Rahmat ALLAH yang Maha Kuasa, ALLAH memberikan rizki kepadanya yang mana istrinya sedang hamil, beliau pun bersyukur pada ALLAH SWT dan menjadikan momment tersebut ialah permulaian dan bidayah dalam mendidik rizki dan amanah yang diberikan ALLAH SWT kepadanya.Ketika beliau melihat istrinya sedang sendiri beliau menghampirinya dan membacakan ayat-ayat alqur'an diperut istrinya, dan itupun terus ia lakukan hari demi hari yang mana ia menginginkan tidaklah lahir dari perut tersebut kecuali anak yang sholeh yang bisa beribadah dan mendekat dengan ALLAH SWT. Tidaklah seperti itu keindahan yang dialami oleh orang2 dizaman ini mereka malah mendengarkan musik kepada perut sang istri,semoga ALLAH SWT selalu menjadikan keindahan dalam kehidupan kita dalam meraih ridho dan mendekat padaNya dalam segala hal amiin.

Kemudian setelah melampaui masa kehamilan yaitu 9 bulan,istrinya pun terasa ingin melahirkan anak yang ada dalam perutnya,dan ketika melahirkannya ALLAH SWT memberikan rizki dan amanah bahwa anak yang lahir ialah laki laki, ketika itu sang ayah langsung mengambil dan menggendonnya kemudian mengumandangkan azan di kuping kanannya dan iqomat di kuping kirinya agar ketika ia lahir dimuka bumi ini kalimat yang pertama kali didengar ialah kalimat ALLAH dan dzikir kepada ALLAH SWT.Subhanallah.. inilah kehidupan Sahabat Nabi SAW yang mulia mereka selalu mementingkan ingin meraih keindahan dan kebahagian dalam hidup di dunia maupun di akhirat nanti.
Kemudian beliau mendidik anak tersebut perlahan lahan sampai anak tersebut sudah mulai bisa makan makanan dan minum minuman dan bisa berjalan.Suatu saat,ketika itu ayahnya hendak memberikan makanan kepadanya tapi ia sedang dalam keadaan berjalan,maka beliau tidak memberikan makan kepada anaknya kecuali ia dalam keadaan duduk,karena sunnah Rasulallah SAW makan dalam keadaan duduk, bukan sambil berjalan atau tertidur, dan juga tidak di berikan minuman kecuali dalam keadaan duduk.Subhannallah.. dari kecil anak tersebut sudah diajarkan pelajaran yang ada di sekolah Nabi Muhammad SAW.

Akhirnya sampai anak tersebut mulai besar dan sudah bisa bicara dan mengerti pembicaraan orang lain, sang ayah mulai mengajarkannya untuk menghafal Al-Qur'an dan Hadits-hadits Rasulallah SAW dan trus diajarkan ilmu-ilmu yang mana beliau terima dari Rasulallah SAW. Sampai umur anak tersebut sudah mulai dewasa sekitar 9 atau10 tahun ia sudah dapat mengahafal Al-Qur'an dan banyak daripada hadits Nabi SAW yang telah di hafalnya.Tidak sampai disitu, sampai ayahnya pun mengajarkan sunnah-sunnah Rasulallah SAW dan perilaku baik Rasulallah SAW juga akhlak dan budi pekerti Rasulallah SAW,sampai ayahnya tersebut mengajak sang anak untuk pergi ke kota Rasulallah SAW, sesampainya di masjid Rasulallah SAW sang ayah menjelaskan ini adalah masjid yang telah dibagun oleh Rasulallah SAW dan beliau menunjukan kepada anaknya mihrab Rasulallah SAW,mimbar Rasulallah dan,tempat Rasulallah SAW mengajar para sahabatnya dan pula makam Rasulallah SAW sampai tertanam dalam hati anak tersebut kecintaan kepada Rasulallah SAW melebihi segalanya.

Setelah itu sang anak bertanya kepada Ayahnya :'' Wahai ayahku,Engkau mengajarkan aku tentang ajaran Rasulallah SAW, perintah Rasulallah SAW, sunnah Rasulallah SAW,juga perilaku dan budi pekerti Rasulallah SAW, aku ingin tahu yang manakah Rasulallah SAW..?aku tidak pernah melihatnya, aku ingin sekali melihat wajahnya aku ingin tau bagaimana sosok wajah yang selalu aku muliakan dan selalu Engkau ajarkan kepadaku semua yang dibawanya, Sang Ayah sedikit bingung karena ketika itu Rasulallah SAW telah wafat, tapi Sang Ayah masih terngiang dipendengarannya pesan baginda Rasulallah SAW : (SESUNGGUHNYA SYAITHAN TIDAK AKAN BISA MENYERUPAI WAJAHKU) Sang Ayah meyakinkan anaknya bahwa kita mampu melihatnya dan berjumpa dengannya. Sang Ayah meemerintahkan kepada anaknya:''Wahai anakku,apabila engkau ingin melihat Rasulallah SAW maka perbanyaklah engkau membaca Sholawat padanya, sebanyak-banyaknya yang engkau mampu dan engkau tanamkanlah dihatimu kerinduan ingin bertemu dengannya, niscaya engkau nanti akan melihat Rasulallah SAW.'' Anak tersebut tidak basa basi lagi,langsung ia meminta izin kepada orang tuanya untuk duduk disuatu tempat dan membaca sholawat kepada Rasulallah SAW sebanyak banyaknya sampai melewati beberapa hari ia selalu pergi setiap harinya ketempat tersebut dalam waktu yang kosong ia perbanyak sholawat kepada Rasulallah SAW, sampai tiba suatu hari ia tertidur dan bermimpi bahwa Rasulallah SAW datang kepadanya ALLAHUMMA SHOLLI WA SALIM WA BARIK ALAIHI WA ALA ALIHI WA ASHABIH, dengan kaget dan gembiranya ia terbangun langsung menghampiri ayahnya dan dengan gembira ia katakan pada ayahnya : ''Wahai ayahku aku telah bertemu Rasulallah SAW,
Ayahnya menjawab : ''Engkau bertemu Rasulallah SAW dalam keadaan tertidur dengan mimpi atau dengan yaqodzoh( dengan mata kepalamu sendiri) tanpa tertidur..?
Anaknya menjawab : ''Aku bertemu dalam mimpiku.''
Ayahnya pun berkata kepadanya :''Engkau bukan seorang lelaki.''
Anaknya menjawab : ''Wahai ayahku, mengapa aku bukan seorang lelaki?''
Ayahnya menjawab : ''Apabila engkau telah bertemu dengan Rasulallah SAW dengan mata kepalamu (yaqodzoh) barulah engkau seorang lelaki.''
Anak bertanya lagi pada ayahnya : ''Bagaimana aku bisa bertemu dengan Rasulallah SAW dalam keadaan tidak tertidur?''
Ayahnya menjawab : ''Perbanyak lagi lah engkau membaca sholawat dan tanamkanlah kecintaan yang begitu luas dan kerinduan kepada Rasulallah SAW.Insya ALLAH engkau akan bertemu dengan Rasulallah SAW dalam keadaan tidak tertidur.''
Subhanallah.. inilah pendidikan seorang ayah kepada anaknya yang menginginkan anaknya menjadi anak yang sholeh yang dapat membanggakan hatinya.
Kemudian anak tersebut berjalan ketempat biasa yang ia lakukan duduk dengan membaca sholawat dan terus ia baca dan perbanyak dari pada bacaan sholawat tersebut dan ditanamkan rasa rindu ingin berjumpa dengannya sampai melampaui beberapa hari, terus ia jalankan.Sampai suatu waktu ketika ia ingin melaksanakan sholat ada sesosok manusia yang bercahaya yang menghampirinya dan ialah Baginda Rasulallah SAW.. ALLAHUMA SHOLI WA SALIM ALAIHI WA ALA ALIH WA ASHABIH dan ia pun bergembira dan langsung menghampiri ayahnya kemudian menceritakan bahwa ia telah bertemu Rasulallah SAW dalam keadaan tidak tertidur, kemudian ayahnya pun mengatakan padanya : ''Sekarang engkau adalah seorang lelaki.''Subhanallah.. apakah hal ini pernah kita alami,?

Kemudian tumbuh besar anak tersebut sampai ia berumur 14 tahun,tumbuh dalam pendidikan sekolah dan tarbiyah Rasulallah SAW dan ketika itu ayahnya adalah pemimpin kaum muslimin dikota tersebut, dan waktu itu ialah waktu dimana kaum muslimin akan diserang dan diperangi oleh orang-orang kafir.Ayah beliau menghampiri seluruh warga dan mengatakan kepada seluruh warga bahwa esok hari kita akan berjihad untuk melawan kaum kafir yang akan menyerang kita maka dari itu kita persiapkanlah dari sekarang.
Anak daripada sahabat tersebut mendengar jeritan ayahnya untuk mengumandangkan jihad ia langsung bersegera mencari alat dan baju untuk berperang.Keesokan harinya ketika kaum muslimin telah bersiap berangkat ayah dari pada anak itu merapihkan barisan kaum muslimin untuk berangkat ia dapati anaknya yang masih berumur 14 tahun ada didalam barisan tersebut.
Subhannallah, langsung ayahnya menghampirinya dan mengatakan padanya: ''Wahai anakku apa yang engkau inginkan disini.''
Anaknya menjawab : ''Aku ingin ikut dengan kaum muslimin untuk memerangi orang-orang kafir.''
Ayahnya berkata padanya : ''Wahai anakku engkau masih kecil umurmu baru 14 tahun kau tidak boleh mengikuti peperangan ini.''
Anaknya kemudian berkata :''Wahai Ayahku, engkau telah mengajariku Al-Qur'an dan Hadits, dan engkau mengajariku tentang sunnah-sunnah Nabi Muhammad SAW dan engkau mengajariku perilaku akhlak dan budi pekerti Rasulallah SAW sekarang ada dihadapan mataku satu sunnah Rasulallah SAW(yaitu jihad berperang dijalan ALLAH SWT melawan kaum kafir) yang engkau tidak izinkan aku lakukan?''
Ayahnya bingung tapi memliki rasa bangga dalam anaknya yang memiliki kecintaan kepada Rasulallah SAW dan tidak mau tertinggal sedikit pun dari pada sunnah dan ajaran Rasulallah, maka Ayahnya mengizinkannya untuk ikut berperang.

Ketika sampai dimaudi' perang (tempat peperangan) ketika ayah dari anak itu merapihkan saf-saf barisan kaum muslimin, anak tersebut menghampiri ayahnya dan berkata : ''Wahai ayahku dimana tempat Rasulallah SAW apabila Beliau berperang seperti ini..?''
Ayah tersebut dengan meneteskan air mata ingat kepada Rasulallah SAW. Beliau berkata : ''Wahai anakku, Rasulallah SAW ialah sosok orang yang pemberani.Beliau tidak mungkin di tengah ataupun di belakang tapi Beliau selalu ada paling terdepan dalam setiap peperangan.''
Anaknya pun tidak banyak bicara lagi langsung berdiri disaf paling terdepan, tak lama kemudian si Anak kembali lagi kepada Ayahnya dan berkata dengan lantang : ''Wahai ayahku. sumpah demi ALLAH aku melihat Rasulallah SAW ada di barisan depan beliau hadir dalam peperangan ini.'' kemudian ayahnya menangis bangga dengan anak tersebut dan langsung memegang tangan anak tersebut dan mengatakan : ''Wahai anakku apabila engkau berjumpa lagi dengan Rasulallah SAW maka sampaikanlah salam dariku dan katakannlah padanya sungguh aku rindu padanya.''

Dengan saling meneteskan air mata anak dan ayah berpisah dan anak tersebut kembali ke saf terdepan, hingga akhir daripada peperangan anak tersebut tidak kembali lagi dan sang Ayah mencemaskannya.Setelah selesai peperangan sang Ayah menyuruh umat muslim merapihkan mayat-mayat kaum muslimin dan menguburkannya dan memerintahkan sebagian lagi untuk mencari dimana anaknya.©Kemudian ketika dicari oleh sang Ayah dan sebagian kaum muslimin didapati anak tersebut sudah tergelepak diatas tanah dan didadanya sudah ada tiga anak panah yang menusuk di dadanya. Ayahnya pun melihat dan menangis merasa bangga kepada anaknya yang wafat dalam keadaan syahid dan penuh kecintaan kepada Baginda Rasulallah SAW.

Subhanallah..Kita di zaman ini sulit mendapatkan satu kejadian yang mirip dengan peristiwa ini, bahkan banyak dari kita yang tidak mementingkan lagi pendidikan dan tarbiyah Rasulallah SAW.

Kisah tersebut banyak memberikan kita hikmah yang luar biasa semoga dapat memberikan mafaat yang begitu banyak untuk kita semua dalam menjalani hidup kita di dunia.Dan semoga kita tergolong orang-orang yang cinta kepada Rasulallah SAW dan dicintai Rasulallah SAW dan bisa selalu menegakan syariat dan perintah Rasulallah SAW... amiiin ya robbal alamin.

Dan terakhir mohon doa untuk penulis dan perangkum kisah-kisah ini semoga ALLAH SWT berikan keberkahan dalam hidupnya dan dalam hidup kita semua dan selalu dirahmati dan diridhoi ALLAH SWT.
Amiiiin... terima kasih.


إعداد الطا لب الدعاء : السيّد محمّد الباقر بن علوي بن يحي

Tidak ada komentar:

Posting Komentar